This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Senin, 08 Januari 2018

Cara Memasang Modul Hazard Touring



Hallo guys, lagi lagi dan lagi ketemu dengan saya, kali  ini saya akan menyambung cerita saya kemarin. Eh, tapi tepatnya bukan cerita, namun tentang cara pemasangan modul hazard touring strobo. Hazard sendiri merupakan lampu tanda bahaya/darurat yang ditujukan untuk pengendara lain, yang ditandai dengan menyalanya sein kanan dan kiri secara bersamaan pada kendaraan tersebut. 



Maka dari itu saya ingin memasang mode hazard untuk keperluan touring saya. Karena terdiri dari beberapa anggota agar dalam perjalanan tidak mengagetkan pengendara lain yang disebabkan panjangnya rombongan kami. Awalnya saya pengen sih, karena lihat punya teman saya😁. Jadi saya putuskan untuk membeli dan memasangnya sendiri. Disini saya membeli modul hazard strobo merk CR7 (bukan cristiano ronaldo ya😀) di toko accessories sepedamotor Tlogosari, Semarang dengan harga Rp.45.000,-.
Namun, saya juga pernah melihat di onlineshop  hanya Rp.35.000-an saja. Tetapi karena saya tidak sabar menunggu, jadi saya membelinya di Tlogosari. Di dalam kemasan tersebut kita mendapatkan 1 set modul beserta doubletape foam, tapi sayang bukan 3M😀.

Oke langsung saja mengenal dan memasang part tersebut ke motor kita, disini saya memakai motor saya Yamaha V-ixion.
Alat yang perlu kita siapkan ialah :
  • Modul strobo
  • Gunting
  • Korek api
  • Lap / Kain bekas
  • Kabel tambahan
  • Isolasi lstrik
  •  Obeng
Langkah-langkahnya :
  1. Buka ke-4 screw pada kepala vixion,
  2. Lepas perlahan headlamp dari dudukannya, hati hati karena lockingnya mudah patah,
  3. Sebelum mulai merangkai ke perkabelan, pastikan kunci kontak dalam kondisi Off. Agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan,
  4.  Kita mulai menghubungkan kabel. Sebelum itu, kupas ujung kabel dengan cara dibakar menggunakan korek api dan buang hasil bakaran kabel menggunakan kain, karena panas.
    • Kabel kuning (1), hubungkan ke kabel sein kanan, di vixion saya kabelnya berwarna hijau tua.
    • Kabel kuning (2), hubungkan ke kabel sein kiri, di vixion saya kabelnya berarna coklat tua.
    • Kabel hitam, hubungkan ke arus – (massa), disini saya hubungkan dengan kabel massa sein kiri yang berwarna hitam.
    • Kabel merah, hubungkan dengan sumber arus + (accu). Jika anda hubungkan dengan sumber arus, maka rangkaian anda akan hidup (standbye) walaupun kunci kontak dalam keadaan Off. Dirangkaian saya, saya hubungkan dengan kabel coklat dengan arus + yang menuju ke saklar sebelah kanan (starter & On/Off Engine) dengan cara memasukkan kabel ke lubang socket yang kosong, lalu tembaga saya kaitkan dengan socket yang menuju ke kabel coklat. hati-hati, agar tidak terjadi konsleting, agar hanya dalam posisi hidup saat posisi kunci kontak On. Dan karena kabelnya kurang panjang, maka saya sambung dengan kabel lagi.

       
    • Rangkaian akhir
  5.  Setelah selesai, kita coba dengan menghidupkan saklar.
    • Posisi 1 kedip hazard,
    •  Posisi 2 kedip strobo ( kedip kanan kiri secara bergantian ). 
Hasilnya : 

Setelah semua selesai merangkai perkabelannya, dan hasilnya berhasil, silakan tentuan posisi stobo, yang kita dapat tempelkan dengan cara dilekatkan menggunakan doubletape yang telah disediakan dalam satu paket yang kita dapatkan tadi, lalu rapikan rangkaian kabel. Jangan sampai rangkaiannya mengganggu kabel yang lain, dan jangan sampai tembaganya belumrapi (masih berantakan diluar karet pengaman), karena dapat menyebabkan konsleting. Jika sudah, waktunya kita tentukan letak saklar dari modul tersebut sesuka hati. Disini saya belum menentukan posisi saklarnya, karena sayang jika harus melubangi part original vixion saya, dan saya berniat membeli saklar yang bentuknya mirip saklar starter sebelah kanan vixion. Selain lebih rapi, juga lebih mudah/dekat dengan jangkauan tangan.

Jika anda masih bingung, berikut saya cantumkan video tahap-tahap perangkaian kabelnya. 


Sekian post saya kali ini, jika ada kesalahan saya mohon maaf, dan saya berharap masukan untuk koreksi saya.
Wassalamualaikum...

Tugas PTI
Nama : Ali ZAinal Abidin
NIM   : G.231.17.0033

Jumat, 05 Januari 2018

Tips Touring



Hi, guys. Ketemu saya lagi. Kali ini saya mau emberikan tips sekaligus berbagi cerita tentang pengalaman touring saya, terutama touring beberapa hari yang lalu yang membuat saya memodifikasi sein saya di artikel saya sebelumnya. Jika belum membaca saya persilakan dan saya harapkan untuk dibaca, hehe.

Oke, yang pertama saya mau membahas tentang peralatan, baik safety maupun perlengkapan bawaan, seperti obat-obatan, pakaian, makanan, dan lain sebagainya. Untuk safety sendiri sebaiknya memakai protector siku dan lutut, helm (disarankan memakai fullface), jaket, sepatu, dan sarung tangan. Mengapa saya sarankan memakai full face, karena berdasarkan pengalaman saya saat touring terjatuh di kecepatan hampir 100Km/h itu menghasilkan dorongan dari sepeda motor yang sangat kencang, dan untungnya saat memakai helm full face ialah dagu kita aman saat terjatuh di kecepatan tinggi. Yang harus diperhatikan saat memakai helm  full face yaitu, jika memakai tas ransel yang besar, jangan sesekali menaruh/menggendong tas tersebut di depan badan kita, terutama saat menunggangi motor bertangki didepan. Karena akan mengganggu pandangan kita yang menyebabkan bagian bawah helm akan membentur bagian atas tas kita, sehingga pandangan kita jadi kurang leluasa,  tidak dapat memandang jauh kebawah atau bahkan menganggukkan kepala kita yang akan membahayakan pengendara. Tak kalah pentingnya sarung tangan, yang akan melindungi tangan kita saat terjadi benturan atau sentuhan benda tajam. Perlengkapan bawaan jangan sampai membuat perjalanan terganggu, misal membawa pakaian/makanan terlalu banyak yang membuat tas terlalu berat dan membuat perjalanan kia tidak nyaman. Yang penting jas hujan beserta sandal untuk antisipasi jika turun hujan selama perjalanan.

Yang kedua yaitu tentang kesiapan motor. Terutama surat kendaraan jangan sampai lupa. Kunci perlengkapan dibawa secukupnya, misalkan obeng, kunc pas ring, kunci busi sekalian busi cadangan, dan kunci L jika panel motor kita terdapat baut berkepala tipe L. Kesiapan motor kita juga harus diperhatikan, mulai dari tekanan ban, kualitas oli, dan pastikan sudah servce sebelum perjalanan touring. Jangan ragu untuk mengganti sparepart motor yang massanya harus diganti. Jangan terbiasa baru mengganti part setelah ada kejadian / setelah part itu benar-benar rusak, bahkan mati. Misalkan, baru mengganti busi setelah motor mati, karena busi tidak dapat memercikkan bunga api lagi. Yang tidak kalah penting yaitu selalu memantau jumlah bahan bakar kita, karena tidak selalu diperjalanan touring ada stasiun pengisian bahan bakar, terutama dimalam hari. Seperti halnya pengalaman saya saat touring matic di Gn. Kidul, yang hampir kehabisan bensin saat peralanan dari Malioboro menuju Gn. Kidul sekitar jam 23.30 yang ternyata pombensin disepanjang jalan tersebut hanya buka sampai dengan jam 22.00, untungnya ada penjual bensin eceran di pinggir jalan. Selain itu, selalu bawa chainlube bagi pengendara motor ber-rantai. Karena jika rantai terkena air, putaran atau pergerakan antar sambungan akan menjadi kasar, tegang, tidak licin kembali. Juga jangan melumasi rantai kita dengan oli, karena sama saja kita menyekur rantai kita yang selalu bergesekan setiap putaran roda kita.
Yang ketiga, jaga kondisi kita. Jangan memaksakan diri dengan ikut touring saat kondisi badan kita kurang sehat, sama halnya denga beristirahat jika dalam perjalanan kita merasa mengantuk, karena dapat membahayakan perjalanan kita.
Sekedar saran dari saya, jika rombongan kita banyak, disarankan memakai leader dan sweaper. Tujuan leader untuk memimpin perjalanan kita, dan  sweaper disini untuk selalu menjaga rombongan kita tetap utuh. Yaitu dengan cara mencarikan jalan untuk anggota lain, memberikan informasi kepada leader jika ada anggota yang tertinggal, maupun menginformasikan jika salah satu anggota yang memiliki kendala pada kendaraan, seperti harus mengisi bahan bakar, mogok, dll. Pengalaman tourig saya, selalu menggunakan leader dan 2 sweaper yang berada diposisi tengah dan belakang yang selalu berrotasi untuk menjaga keutuhan anggota, yang tentunya sudah ditentukan urutan sepeda motor dari awal briefing. Dan sweaper juga harus didukung dengan keaktifan para anggota melaporkan jika terdapat kendala diperjalanan touring agar tetap solid dan terjaga keutuhan rombongan. Juga jangan sekali-sekali berain handphone saat berkendara maupun di lampu lalulintas saat lampu merah sekalipun. Misalkan membaca maps, alangkah baiknya dibaca bagi anggota yang berboncengan, agar pengendara tetap fokus mengendarai sepeda motor. Jika membutuhkan sticklamp, gunakan sebaik mungkin, misal digunakan dimalam hari, dan jangan sampai sticklamp kita mengganggu pengendara lain. Selain menggunakan sein berkedip lebih cepat,  juga bisa dengan memodifikasi motor kita dengan memasang modul strobo hazard agar mudah dikenali rombongan, juga bermanfaat saat posisi macet dan kita mengambil lajur kanan bersama rombongan yang panjang. Dan lagi, saya menjadi ingin memasang modul tersebut dimotor saya, yang akan saya post di artikel saya selanjutnya setelah saya membeli modul tersebut.
Intinya, yang terpenting yaitu kesiapan baik fisik maupun perlengkapan, dengan mempersiapkan secara matang jauh sebelum hari H, untuk selama perjalanan yang terpenting ialah keutuhan, denga cara tetap kompak dan tetap solid. Selalu menjaga komunikasi antar anggota dan juga anggota yang kita bonceng selama diperjalanan. Mungkin hanya itu tips dari saya, jika ada masukan, dengan senang hati saya menerimanya. Terimakasih
Wassalamualaikum...
Tugas PTI
NIM : G.231.17.033

Senin, 01 Januari 2018

Cara Mempercepat Kedipan Sein Motor

Hi guys, ketemu lagi dengan saya. Masih tentang si Vixi putih saya, kali ini saya akan menceritakan pengalaman saya yaitu tentang cara membuat sein kita berkedip dengan cepat, lebih cepat dari standard-nya.
Oh iya, sebenarnya saya bisa karena diajari salah seorang teman saya. Awalnya saya biasa saja melihat motor teman saya yang terang benerang seperti pasar malam, karena disetiap sisi motornya diberi lampu LED warna hijau, dan merah disamping tempat minyak rem belakang, selain itu juga kedipan lampu seinnya dipercepat dari standardnya. Pada tanggal 23 Desember saya ada acara touring ke Gn. Kidul bersama teman kantor saya, sejak itulah saya berfikiran untuk membuat sein saya berkedip lebih cepat. Selain agar kelihatan saat akan mendahului bus, juga agar mempermudah rombongan mengenali motor saya.
Sehari sebelum touring, saya menghubungi teman saya untuk mengajari saya tentang sein tersebut. Alhasil saya diajari, dan bahan yang diperlukan pun sangatlah sederhana. Ok, langsung saja.
Berikut alat yang perlu dipersiapkan :
- Obeng  Minus (-)
- Gunting
- Mika, saya memakai potongan kemasan obat pil Bodr**.


Caranya : 
  1. Cari letak flasher kita, dengan cara On kan saklar, hidupkan sein kita. Cari buyi klik klok klik klok, itu suara flasher yang mengdedipkan sein secara bergantian. Kalau di Vixi saya, terletak tepat dibawah jok disamping pengunci.


  2.  Cabut flasher dari socketya. 
  3.  Buka flasher dengan cara mencongkel bagian lockingnya dengan obeng minus. 
  4. Potong dan sesuaikan mika dengan ukuran celah plat, dan selipkan mika ke sela-sela antara plat dengan kapacitor (yang bawah) semakin tebal mika, semakin cepat kedipan sein. Usahakan memotong lebih panjang dan dilipat membentuk sudut 90⁰ agar mika tersebut tidak masuk terlalu dalam ataupun terjatuh karena getaran.


  5. Pasang kembali flasher ke socketnya.
Untuk hasilnya, silakan simak video berikut :
  •  Sebelum diberi mika
 
  •  Setelah diberi mika, dan
  • Ini hasilnya
 
Oke, sekian pengalaman dari saya, jika ada masukan, saya dengan senang hati menerimanya. 
Wassalamualaikum...

Tugas PTI
NIM : G.231.17.033